Kamis, 06 Agustus 2009

PERYATAAN SIKAP LPNR-PB: TUTUP PT.FREEPORT INDONESIA SOLUSI BAGI MASALAH PAPUA

TIMIKA,LIGA PAPUA POST - Keluarga salah satu tersangka kasus penembakan di areal PT Freeport, Simon Beanal (33), meminta polisi memeriksa kondisi kejiwaan Simon, karena ia memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Simon Beanal adalah satu dari dua tersangka penembakan yang pada Sabtu (1/8) mengikuti rekonstruksi penembakan yang terjadi di Mile 54 jalan penghubung Timika dan Tembagapura di Kabupaten Mimika, Papua.

Sepupu Simon Beanal, Yafet Beanal, menjelaskan Simon berasal dari Kampung Tsinga, satu kampung dengan Yafet. Dia pernah jatuh di jurang yang dalam, dan selamat. "Namun sejak itu dia kadang hilang ingatan. Saya tidak meminta polisi percaya perkataan saya bahwa kejiwaan Simon terganggu. Akan tetapi saya meminta polisi, keluarga, dan disaksikan pihak gereja bersama-sama memeriksakan kondisi kejiwaan Simon, agar terbukti dia sehat atau sakit," kata Yafet di Timika, Senin (3/8).

Direktur Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Bambang R Pratikno, melalui pesan layanan singkat membenarkan pihaknya belum memeriksa kondisi kejiwaan Simon. Modus operandi tersangka orang Papua sering membuat alasan bahwa tersangka gila atau tidak bisa berbahasa Indonesia. "Pada saatnya orangtua Simon, Simon dan orang-orang yang menyatakan dia gila akan kami bawa ke Jakarta untuk tes kesehatan jiwanya. Tunggu waktu yang tepat," tulis Bambang pada Selasa (4/8).

Wakil Ketua I Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ridha Saleh, meminta polisi segera memeriksa kondisi kejiwaan Simon. Kalau ada pengakuan keluarga bahwa Simon terganggu jiwanya, polisi wajib memeriksakan dulu kesehatan jiwa Simon. Karena itu berimplikasi terhadap kesaksian Simon. "Kalau Simon memberikan keterangan yang salah, itu bisa menimbulkan kekacauan. Bisa terjadi salah penangkapan (tersangka yang lain). Bagaimana nasib orang yang ditahan jika mereka ditahan karena keterangan Simon yang belakangan terbukti kejiwaannya terganggu? Kita harus berasumsi keluarga tidak berbohong," kata Ridha ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.